Punya
Saat memulai investasi, pastikan PUNYA hal-hal ini yaa
Punya 1 – Perhatikan izin operasional dari perusahaan tempat kita membeli produk investasi
Ekosistem pasar modal tidak berbeda dengan pasar pada umumnya. Terdapat Bursa Efek yang merupakan pasar yang mempertemukan antara pembeli dan penjual produk investasi atau investor, regulator yang mengelola pasar, dan pihak yang memperdagangkan produk investasi.
Informasi tentang Otoritas Jasa Keuangan dapat diperoleh di sini.
Informasi tentang Bursa Efek Indonesia dapat diperoleh di sini.
Informasi tentang Kliring Penjaminan Efek Indonesia dapat diperoleh di sini.
Informasi tentang Kustodian Sentral Efek Indonesia dapat diperoleh di sini.
Pihak yang memperdagangkan produk investasi terdiri dari Perusahaan Efek, Manajer Investasi, Bank, Agen Penjual Reksa Dana, serta Agen Penjual Obligasi dan Surat Utang. Pilihlah pedagang Efek yang telah memperoleh izin atau lisensi dari regulator. Kamu juga bisa mendapatkan informasi terkait penyelenggara Fintech Lending terdaftar dan berizin di OJK di sini.
Punya 2 – Kenali fungsi SID, AKSes, dan Dana Perlindungan Pemodal
Single Investor Identification (SID) merupakan nomor tunggal identitas investor Pasar Modal Indonesia yang diterbitkan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). SID ini menjadi sebuah tanda pengenal sebagai investor di Pasar Modal Indonesia. SID ini dapat mengintegrasikan aset investor di berbagai Perusahaan Efek.
Terdapat juga Fasilitas AKSes KSEI yang merupakan sarana akses informasi melalui jaringan internet yang dapat dimanfaatkan oleh investor untuk memantau posisi dan mutasi Efek miliknya. Walaupun produk investasi kamu tersebar di berbagai Perusahaan Efek, kamu bisa dengan mudah melakukan pengecekan karena seluruh produk investasi di pasar modal yang kamu miliki dapat dicek dalam satu platform.
Selain itu, ada juga perlindungan investor melalui Dana Perlindungan Pemodal yang diselenggarakan oleh Indonesia Securities Investor Protection Fund (SIPF). Dana Perlindungan Pemodal ini memberikan jaminan pemberian ganti rugi kepada investor.
Ada juga video tentang Perlindungan Investor Pasar Modal oleh Indonesia SIPF yang bisa disaksikan di sini.
Punya 3 – Miliki produk investasi yang kamu inginkan
Apakah kamu perlu membuka rekening Efek atau tidak? Setiap produk investasi memiliki cara membuka rekening, cara bertransaksi, cara menyimpan, dan cara mencairkan yang berbeda. Informasi terkait pembukaan rekening Efek online juga dapat diperoleh di sini.
Ada dua rekening sekaligus yang dibuka saat mulai berinvestasi saham, yaitu rekening Efek di Perusahaan Efek dan RDN di Bank Administrator RDN. Namun kamu tidak perlu repot melakukannya karena RDN akan dibukakan oleh Perusahaan Efek tempat kamu berinvestasi. RDN adalah rekening atas nama nasabah yang disimpan di bank yang terpisah dari rekening Perusahaan Efek. Tidak semua bank bisa menjadi Bank RDN. Usahakan kamu memilih Bank RDN yang sesuai dengan rekening bank pribadi kamu. Jika Bank RDN berbeda dengan rekening bank pribadi kamu, maka biasanya ada biaya transfer antar-bank dan bisa saja memerlukan waktu yang lebih lama untuk bertransaksi.
Untuk penjelasan terkait cara memiliki produk investasi yang kamu inginkan, klik di sini.
Punya 4 – Pastikan kamu memiliki akses penuh terhadap rekeningmu
Setiap kamu melakukan transfer dana, pastikan tujuan transfer adalah RDN atas nama kamu sendiri, atau rekening bank atas nama produk investasi yang ingin kamu beli, jika kamu membeli reksadana tanpa melalui platform marketplace reksadana.
Pastikan kamu memiliki akses penuh untuk melakukan setor dana/top-up dan penarikan. Jangan pernah menitipkannya kepada orang lain! Rahasiakan username, password, dan PIN yang digunakan dalam aplikasi online trading.
Berinvestasi sekarang jauh lebih mudah karena menggunakan berbagai tools yang user friendly, namun investasi merupakan hal yang bersifat personal dan menyangkut uang pribadi, maka selalu rahasiakan username, password, dan PIN yang digunakan dalam aplikasi online trading. Sama seperti kita tidak membiarkan kartu ATM dan PIN kita digunakan oleh orang lain. Oleh karena itu, kita harus memiliki akses penuh untuk melakukan setor dana/top up dan penarikan dana.
Punya 5 – Don’t put your eggs in one basket!
Pada dasarnya dalam berinvestasi, yang perlu selalu diingat adalah prinsip “don’t put your eggs in one basket”. Jangan menggunakan seluruh dana untuk membeli satu produk investasi saja. Jika kamu memiliki beberapa produk investasi, maka ketika salah satu produk mengalami dampak risiko, kamu bisa mengurangi risiko karena memiliki produk lainnya.